Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah menyebutkan ada enam tahap yang dilalui perjalanan dakwah setan iaitu:
Tahap pertama
Pengkafiran atau pemusyirikan manusia. Jika yang didakwahi itu dari kalangan muslimin, maka setan akan melangkah ketahapan dakwah berikutnya.
Tahap kedua
Pembid’ahan. Iaitu menjadikan menusia sebagai Ahlul bid’ah. Seandainya yang diajak mengikutinya dari kalangan Ahli Sunnah, maka dimulailah tahap ketiga.
Tahap ketiga
Pemerangkapan manusia dengan dosa-dosa besar. Jika manusia dilindungi oleh Allah dari melakukan dosa-dosa besar, setan tidak putus asa, untuk terus menggoda.
Tahap keempat
Pemerangkapan manusia dengan dosa-dosa kecil. Jika manusia selamat dari dosa-dosa kecil setan melangkah ketahap yang lain.
Tahap kelima
Penyibukan manusia dalam masalah-masalah yang mubah (boleh), sehingga orang itu menghabiskan waktunya untuk hal yang mubah(harus), tidak sibuk dalam hal yang berpahala, yang kita semua
diperintahkan untuk mengamalkannya.
Tahap keenam
Penyibukan manusia dalam urusan-urusan sepele sehingga ia tinggalkan persoalan-persoalan yang lebih penting dan yang lebih baik. Misalnya, sibuk dengan amalan sunnah, meninggalkan amalan wajib
Ubatnya
1.Iman kepada Allah
Kita harus benar-benar beriman kepada Allah dan bertawakal kepadanya, sebagaimana firmanNya: "sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang beriman dan orang-orang yang bertawakal hanya kepada Rabb mereka saja." (QS. An-Nahl:99)
2.Mencari ilmu syar’I dari sumber-sumbernya yang shahih
Dengan ilmu tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah seorang hamba akan dapat mengenal batasan-batasan Allah sehingga dia tidak akan tertipu oleh bisikan setan.
3.Ikhas di jalan Islam sebagai Agama kita.
Allah ta’ala berfirman yang artinya:" Iblis berkata, Demi keagunganMu aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas(dijalan Islam) di antara mereka" (QS. Shaad:82-83).
4.Dzikir (mengingati) kepada Allah Ta’ala dan berlindung dari godaan setan terkutuk
Allah Ta’ala berfirman yang artinya: "Jika kamu ditimpa sesuatu
godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui." (Al-A’raaf:200)
Salah satu cara berlindung dari gangguan syaitan adalah membaca: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم (A’udzu billahi minas syaithanir rajim)- Maksudnya, aku berlindung pada Allah dari (gangguan) syaitan yg direjam.(HR. Abu Dawud 1/206, At-Tirmidzi, lihat Shahih At-Tirmidzi 1/77, dan lihat surah Al-Mukminun 98-99.)
dan juga dengan membaca:
Demikian pula pembacaan Mu’awwidzatain ( Surah Al-Falaq dan An-Naas) dijelaskan dalam hadis keutaman keduanya untuk melindungi kita dan mencegah dari gangguan setan. Begitu pula pembacaan ayat
kursi, kerana ayat ini dapat menjaga dari setan dan jin.
----Rujukan: Talbis Iblis oleh Ibn Qayyim Al-Jauziyah dan Hisnul Muslim oleh Said bin Ali Al Qathani------
No comments:
Post a Comment